Kamis, 09 Februari 2012

BIOGRAFI SHAGGYDOG


PERSONAL

Band Ska Reggae dari Indonesia yang dibentuk di Sayidan, Jogjakarta, pada tanggal 1 Juni 1997 ini beranggotakan Heru (vokal), Richard (gitaris), Reymond (lead gitar), Bandizt(bass), Lilik (keyboard), dan Yoyok (drum). Yang unik adalah ke-enam personilnya berprofesi sebagai bartender.

Aliran musik yang mereka usung adalah perpaduan beberapa unsur, seperti ska, reggae, jazz, swing, dan rock and roll. Beberapa band yang mempengaruhi gaya bermusik mereka adalah Cherry Poppin DaddiesHepcatBob MarleyLong Beach Dub Allstars, dan beberapa band lainnya.

KARIR

Mereka memulai karirnya dengan melakukan beberapa show sebelum akhirnya menelurkan album yang berjudul Shaggydod secara indie. Secara mengejutkan penjualan album ini ini mencapai 20.000 kopi.

Album kedua mereka pun masih dirilis secara indie pada 2001, yang bertitel Bersama. Album kedua ini benar-benar diproses dengan susah payah, namun menghasilkan kesuksesan yang cukup tinggi.

Karena ketenaran mereka di dunia rekaman indie, akhirnya album ketiga mereka yang berjudul Hot Dogz, dirilis di bawah naungan EMI Indonesia pada tahun 2003. Sampai kini, Shaggydog sudah menelurkan 5 album yang semuanya asik didengar sambil bergoyang badan.

Tidak hanya di Indonesia, Shaggydog juga sempat diminta oleh perusahaan rekaman di Jepang untuk mengisi kompilasi album Asian Ska Foundation yang digawangi oleh band-band ska se-Asia. Album ini beredar di Jepang, dan Shaggydog mengisi kompilasi ini dengan lagu Second Girl

KETIKA JRX BERSUARA TENTANG SID DAN DEVILDICE


Mungkin diluar sana ada yang resah dan bertanya "Kenapa ya drummer SID akhir-akhir sibuk dengan Devildice, trus nanti SID nya gimana?" Mereka melihat Devildice adalah ancaman untuk eksistensi SID. Okelah, saya mengerti dan hargai kekhawatiran mereka. Itu salah satu indikator kecintaan mereka terhadap SID dan saya berterima kasih atas reaksi tersebut. But wisely speaking, ritme hidup ini tidak selalu predictable dan kadang beberapa opsi alternatif tidak menghasilkan sesuatu seperti yang dikhawatirkan.



Bagi yang belum mengenal Devildice, saya dan sahabat saya Kuzz membentuk band ini tahun 1997, dua tahun setelah SID terbentuk. Sadar akan misi dan integritas, dari awal saya berkomitmen terhadap diri sendiri bahwa SID adalah prioritas, apapun yang terjadi. Kerja keras, darah dan airmata saya [bersama Bobby dan Eka] semua ditumpahkan untuk SID.

Dan kerja keras itulah yang membuat SID bisa berada diposisi seperti ini.



Kerja keras itu juga membuat Devildice seperti terlupakan. Mungkin tidak banyak yang tahu saya adalah penulis lagu, dan sifat seni yang tanpa batas membuat saya merasa bersalah jika saya harus menyiakan lagu-lagu yang saya tulis untuk Devildice. Apalagi di situasi seperti ini dimana eksistensi dan kekuatan mesin kerja SID bisa dikatakan berada di posisi stabil.



Saya percaya semua manusia memiliki dua sisi. Setan dan malaikat. Jika di SID saya menyalurkan energi positif dan mencoba menorehkan harapan untuk dunia yang lebih baik. Di Devildice saya menghamburkan energi saya yang bersifat lebih personal.



Devildice adalah outlet yang memberi 'setan' dalam diri saya ruang untuk berteriak. Argumen filosofisnya, energi Yin dan Yang harus seimbang. Karena ketika keseimbangan hilang, kepekaan yang menjadi kekuatan utama seorang seniman akan terancam.



Cheers!





Jrx

BIOGRAFI DEVILDICE

Add caption
Terbentuk 1997 di tengah keramaian dosa dan peristiwa di Kuta [Bali], Devildice yang dibentuk oleh Jerinx [gitar/vokal] dan Kuzz [bass] awalnya memakai nama Culture On Fire dan memilih menjadi band cover version Social Distortion, band punk old skool idola mereka. Dibantu oleh beberapa kawan yang mengisi posisi drum dan gitar, Culture On Fire rajin meramaikan acara-acara musik yang bersifat underground di Bali.

Kesibukan Jerinx yang juga drummer/penulis lagu di Superman Is Dead [SID] membuat Culture On Fire makin terproyeksi menjadi band yang 'agak kurang serius' dalam berkarir dan nyaman dengan status band cover version.

Tahun 2002, Jerinx menyadari ia punya banyak stok lagu yang tidak masuk dalam karakter SID namun bisa ia masukkan ke dalam karakter Culture On Fire yang lebih gelap. Ia pun memutuskan untuk lebih serius lagi menjalani proyek band keduanya ini. Setelah mengalami bongkar pasang personel dan perubahan nama menjadi Devildice, Jerinx dan kawan kawan akhirnya merilis mini album perdana Devildice 'In The Arms Of The Angels' tahun 2004 dengan biaya dan label sendiri.

Hingga kini [2009] Devildice yang diperkuat Jerinx, Kuzz, Cash [gitar], T.R [drum] dan Dr.F [trumpet] telah bermain di ratusan festival musik, acara amal, skate, surf, tattoos dan motor di stadion, pantai, lapangan, bar/club di Bali.

Devildice juga terlibat dalam beberapa proyek kampanye lingkungan, album kompilasi, skate video, surf video dan lain lain.

Dalam berkesenian, Devildice banyak dipengaruhi film-film gangster/mafia jaman dulu, kustom kulture dan eksotisme khas punk tropikal.